Breaking News
Loading...
Sabtu, 30 September 2017


Tuhan telah menetapkan suatu konsep bahwa kehidupan di dunia ini adalah tempat ujian bagi manusia. Sebagai panduan utama untuk menghadapi ujian tersebut, Tuhan telah memberikan agama beserta kitab-kitab yang disampaikan kepada manusia melalui manusia-manusia pilihanNya, berupa perintah anjuran dan perintah larangan beserta konsekuensi-konsekuensinya.

Ujian-ujian bagi manusia berupa kesenangan, kesusahan, kaya, dan miskin. Pada intinya segala kondisi yang dihadapi atau dialami manusia di dunia adalah sebentuk ujian. Tuhan juga telah menetapkan bahwa iblis beserta pengikutnya sebagai penguji bagi keimanan manusia kepadaNya.
Dalam menghadapi ujian tersebut, manusia diberikan berbagai macam sarana dan prasarana khususnya akal.

Manusia diberikan kebebasan untuk memilih percaya atau tidak kepada Tuhan. Bebas untuk memilih melakukan kebaikan atau keburukan. Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia, dan semua itu terjadi atas ijinNya.
Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi bukan berarti Ia menyetujui (ridho) terhadap kejadian itu.

Sebaik apapun dan seburuk apapun perlakuan yang bisa dilakukan manusia, terjadi atas ijiNya dan tak sedikitpun hal tersebut mempengaruhi kemuliaanNya dan ketuhananNya.

Manusia diberikan kebebasan melakukan apapun di dunia memiliki konsekuensi, Tuhan memiliki hak mutlak apakah ia membalas perbuatan tersebut di dunia atau di akhirat (kehidupan setelah kematian di dunia). Namun, secara umum Tuhan telah memutuskan bahwa sebagian besar konsekuensi perbuatan manusia itu dibalas di akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar