Jangan Menganggap Dirimu Pintar Jika "......"

Waktu terus berjalan seiring dengan lagkah kita, tanpa terasa sudah melangkah jauh dari titik awal di buat. berbagai perjalanan panjang tentunya memiliki warna yang berbeda dan beragam pada setiap harinya.

Terkadang ada suatu momen tak terencana yang teselip dihari-hari kita beraktifitas dimana hal tersebut bisa menjadi pegangan, nasehat atau motifasi dan penentu langkah kita kedepan.

"24-1-2014"

Ada sebuah kalimat yang masuk, mungkin bisa dijadikan sebuah resapan, berikut:

Layaknya seorang guru dan murid, tekadang ada suasana dimana mereka santai berdua sambil berbincang bincang, disela sela pembicaraan sang guru kemudian menanyakan sesuau kepada murid:;

Sang Guru : menurutmu siapa yang paling dekat dengan diri kamu ?
Murid       : Yang dekat dengan saya yaitu orang tua, saudara, keluarga, teman dan tetangga saya wahai sang guru
Sang Guru : jawaban kamu betul sekali, tapi yang paling benar, yang dekat dengan diri kita adalah Kematian. 

kemudian sang guru bertanya lagi
Sang Guru : Siapa yang paling jauh dari dirimu?
Murid        : yang paling jauh yaitu saudara kita yang diluar negeri, kutub utara selatan/ amerika dll wahai sang guru
Sang Guru : jawaban kamu betul tapi yang paling benar, yang jauh dari kita adalah masa lalu,

kemudian sang guru bertanya lagi
Sang Guru : di dunia ini apa yang menurut kamu paling ringan?
Murid        : tentu yang paling ringan adalah kapas, udara dan lain sebagainya wahai sang guru,
Sang Guru : Jawaban kamu betul, tapi yang paling benar yang paling riangan adalah meninggalkan sholat 

itu merupakan serangkain cerita yang merupakan salah satu poin dari tema : "Jangan katakan dirimu pintar jika kamu masih belum bisa menyiapakan bekal setelah kematian"